Fenomena Korean Wave atau Hallyu telah berkembang pesat di berbagai negara, termasuk Indonesia. Salah satu pengaruh terbesarnya datang dari dunia musik K-Pop, khususnya melalui boy group asal Korea Selatan, BTS. Lagu-lagu BTS tidak hanya populer secara global, tetapi juga mengandung pesan-pesan mendalam yang relevan dengan kehidupan generasi muda. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis makna lagu "Paradise" oleh BTS dengan menggunakan teori semiotika Roland Barthes. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan konstruktif. Data penelitian berupa data primer dan sekunder yang kemudian dianalisis menggunakan teori semiotika Roland Barthes dengan konsep denotasi dan konotasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara denotatif, lagu ini menggambarkan kehidupan sebagai maraton yang panjang dan melelahkan, dengan penggambaran literal seperti angka 42.195 km yang merujuk pada jarak maraton, serta ajakan untuk berhenti sejenak dari perlombaan kehidupan. Secara konotatif, lagu ini menyampaikan pesan bahwa tidak memiliki mimpi besar bukanlah sebuah kesalahan dan kebahagiaan dapat ditemukan dalam momen-momen kecil. Hal ini sebagai bentuk kritik terhadap tekanan sosial dan ekspektasi berlebihan terhadap generasi muda. Lagu ini menjadi simbol perlawanan terhadap standar hidup yang ditentukan orang lain dan mengangkat pentingnya mencintai diri sendiri sebagai bentuk perlawanan terhadap sistem nilai yang hegemonik. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa lagu "Paradise" tidak hanya sekadar lagu hiburan, tetapi juga menjadi sarana reflektif bagi pendengarnya untuk lebih menerima diri sendiri.

Kata Kunci: BTS, Paradise, Semiotika Barthes, K-Pop, Makna Lagu